Cialis is a widely-used and dependable therapy for erectile dysfunction. Sexual downside such as that is also referred to as erectile dysfunction (ED) the shortcoming to perform or keep an erection to fulfill a lady during sexual activity. Erection otherwise you wish to check out a few of the erectile dysfunction medications. Banyak orang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.
Hal demikian mungkin akan terjadi bila sang pria dapat menemukan obat lemah syahwat yang tepat serta berkasiat ampuh dalam mengatasi Nya. Cialis (Tadalafil) bekerja dengan relaksasi otot polos di prostat dan kandung kemih. Efek pada pendengaran; penurunan atau kehilangan pendengaran mendadak dapat terjadi setelah terapi dengan PDE 5, termasuk dengan tadalafil.
Seiring dengan terapi pemblok α-adrenergik; penggunaan bersama tadalafil dan pemblok α-adrenergik harus sangat berhati-hati karena keduanya merupakan vasodilator, pada pasien yang hemodinamik stabil dengan pemblok α-adrenergik, dosis tadalafil adalah dengan dosis efektif minimumnya yaitu 5 mg.
Beberapa dokter mungkin akan merekomendasikan mereka menggunakan Cialis karena durasi efeknya yang lebih lama (sekitar 36 jam) dengan efek samping yang relatif sama saja dengan jenis pengobatan disfungsi ereksi yang lain. Senyawa pendonor oksida nitrat atau nitrit; berpotensi terjadinya interaksi farmakodinamik berupa peningkatan efek hipotensi termasuk pada penggunaan sediaan nitrit inhalasi.
Produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini adalah: riociguat. Interaksi farmakokinetik (penurunan paparan tadalafil) terlihat pada penggunaan bersama dengan rifampisin, yang merupakan penginduksi CYP3A4. Tadalafil ditemukan dan dikembangkan oleh Glaxo Wellcome ( atau yang sekarang bernama GlaxoSmithKline) yang bekerjasama dengan ICOS pada tahun 1991.